MAKALAH
PERSAMAAN ANTARA ETIKA, MORAL, AKHLAK DAN SUSILA
Diajukan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
TASAWUF
DISUSUN OLEH :
NAMA : M.BAHRUDIN
NIM : 141303012
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM BAKTI NEGARA
(STAIBIN) TEGAL
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Etika, Moral,Akhlak dan Susila adalh suatu hal yang
perlu kita pahami karna tak terlepas dari kehidupan kita karena nabi muhamad
diutus pun untuk menyempurnakan akhlak dan perlu kita ketahui agama lain
menerapkan hal itu tentunya di negara indonesia sangat kuat dalam menjaga
etika,moral,akhlak, maupun susila dan tanpa kita sadari setiap hari kita
selalu berhubungan dengan
hal tersebut.
Pada zaman sekarang
dimana mobilitas kehidupan
seseorang yang sangat tinggi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat banyak
orang-orang yang mengabaikan hal tersebut, terutama di
kalangan “Remaja”. Sering kita lihat banyak remaja
yang tidak punya Etika, Moral dan Akhlak. Misalnya seorang murid yang
tidak menghormati gurunya
bahkan ada seorang
anak yang tidak
menghormati orang tuanya. Mungkin hal
ini disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dimana
pergaulan remaja saat
ini sudah tidak terkontrol lagi bahkan cenderung ke arah pergaulan
bebas.
Dari
pendapat-pendapat yang kami
sebutkan di atas
diketahui bahwa kita
harus memberikan kesadaran moral
kepada para remaja.
Hal ini harus
ditanamkan sejak dini
di alam diri para remaja, karena remaja merupakan generasi penerus
bangsa. Oleh karena itu akalah ini kami
buat untuk memotivasi
dan memberikan kesadaran
kepada para remaja supaya
memiliki Etika, Moral dan Akhlak yang baik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
dan tujuan dari Etika, Moral ,Akhlak dan
Susila?
2.
Apa perbedaan
dari Etika, Moral ,Akhlak dan Susila?
3.
Apa persamaan
dari Etika, Moral ,Akhlak dan Susila?
4.
Bagaimana hubungan
antara Etika, Moral ,Akhlak dan Susila dalam
kehidupan dan bermasyarakat?
C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
Tasawuf dan untuk menambah
wawasan serta informasi
mengenai Etika, Moral ,Akhlak dan Susila yang diridhai oleh
Allah SWT.
BAB II
PENJELASAN
1.
PENGERTIAN ETIKA,
MORAL, AKHLAK DAN SUSILA
A. ETIKA
·
Secara bahasa etika berasal dari bahasa Yunani; ethos;
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika dalam kamus diartikan sebagai
ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
·
Menurut istilah etika adalah ilmu yang menjelaskan baik
dan buruk dan menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia (Ahmad Amin).
·
Konsep etika bersifat humanistis dan anthropocentris,
karena didasarkan pada pemikiran manusia dan diarahkan pada perbuatan manusia.
Dengan kata lain etika adalah aturan yang dihasilkan oleh akal manusia
·
Komponen yang terdapat dalam etika meliputi 4 hal:
1.
Objek, yaitu perbuatan manusia.
2.
Sumber, berasal dari pikiran atau filsafat.
3.
Fungsi, sebagai penilai perbuatan manusia.
4.
Sifat, berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
B.
MORAL
·
Secara bahasa berasal dari kata mores (latin) yang berarti adat
kebiasaan. Dalam kamus moral diartikan sebagai penentuan baik dan buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan.
• Istilah: moral merupakan istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk.
• Istilah: moral merupakan istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk.
·
Acuan moral adalah system nilai
yang hidp dan diberlakukan dalam masyarakat.
·
Persamaan antara moral dan etika
terletak pada objeknya yaitu: perbuatan manusia.
·
Perbedaan keduanya terletak pada
tolok ukur penilaian perbuatan. Etika menggunakan akal sebagai tolok ukur,
sedangkan moral menggunakan norma yang hidup dalam masyarakat.
C. AKHLAK
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu
” Al-Khulk ” yang
berarti tabeat, perangai, tingkah laku,
kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri
seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI, akhlak berarti budi
pekerti atau kelakuan. Sedangkan menurut para ahli, pengertian akhlak
adalah sebagai berikut:
1.
Ibnu Miskawaih: sifat yang
tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa
memerlukan pemikiran danpertimbangan.
2.
Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
ü Ciri
Perbuatan Akhlak:
-
Tertanam
kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya.
-
Dilakukan
dengan mudah tanpa pemikiran.
-
Timbul
dari dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari
luar.
-
Dilakukan
dengan sungguh-sungguh.
-
Dilakukan dengan ikhlas.
D. SUSILA
·
Berasal dari bahasa Sanskerta, Su:
artinya baik, dan susila: artinya prinsip, dasar, atau aturan.
·
Susila atau kesusilaan diartikan
sebagai aturan hidup yang lebih baik, sopan, dan beradab.
·
Kesusilaan
merupakan upaya membimbing, memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan
norma/nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
·
Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh
seluruh umat manusia. Sanksi bagi pelanggarnya, yaitu rasa bersalah dan
penyesalan mendalam bagi pelanggarnya. Contoh norma kesusilaan, antara lain:
a.
jujur dalam perkataan dan perbuatan;
b.
menghormati sesama manusia;
c.
membantu orang lain yang membutuhkan;
d.
tidak mengganggu orang lain
e.
mengembalikan hutang.
2.
PERSAMAAN
ETIKA, MORAL, AKHLAK DAN SUSILA
Ø Persamaan ketiganya terletak pada fungsi dan peran, yaitu
menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan baik
atau buruk.
Ø Secara rinci persamaan tersebut terdapat dalam tiga hal:
1.
Objek: yaitu perbuatan manusia
2.
Ukuran: yaitu baik dan buruk
3.
Tujuan: membentuk kepribadian manusia
4.
Efek : penilaian terhadap lingkungan masyarakat
3.
PERBEDAAN ETIKA, MORAL, AKHLAK DAN
SUSILA
a.
Sumber
atau acuan:
ü Etika sumber acuannya adalah akal
ü Moral sumbernya norma atau adat istiadat
ü
Akhlak
bersumber dari wahyu
ü
Susila
norma yang diatur oleh masyarakat
b.
Sifat Pemikiran:
-
Etika bersifat filososfis
-
Moral bersifat empiris
-
Akhlak
merupakan perpaduan antara wahyu dan akal
-
Susila suatu norma yang di
terapkan di masyarakat
c.
Proses munculnya perbuatan:
-
Etika muncul ketika adanya ide
-
Moral muncul karena pertimbangan
suasana
-
Akhlak muncul secara spontan atau tanpa
pertimbangan.
-
Susila
toleransi antara keyakinan
4.
HUBUNGAN ETIKA, MORAL, AKHLAK DAN SUSILA
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila
yang dapat dipaparkan sebagai berikut: Pertama, akhlak, etika, moral dan susila
mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan
perangkai yang baik. Kedua, akhlak, etika, moral dan susila merupakan
prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakat
kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral dan
susila seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas
kemanusiaannya.
Ketiga, akhlak, etika, moral dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi. Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud: Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah.
Ketiga, akhlak, etika, moral dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi. Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud: Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah.
Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak
layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat
universal dan bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan
filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik
dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan
filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika besifat
temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi pilihan
orang-orang yang menganutnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Etika,moral,akhlak
dan susila ternyata suatu hal yang perlu kita terapkan dalm beberapa penjelasan
diatas semua itu memiliki nilai yang berbeda akan tetapi memiliki suatu hal
kesamaan yang mana dalam peng aplikasian kepada masyarakat.
Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau
tidak layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat
universal dan bersumber dari ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan
filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan tentang baik
dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan renungan
filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika
besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang menjadi
pilihan orang-orang yang menganutnya.
SARAN
Saya menyarankan agar tidak puas dalm mencarai
reverensi ilmu karna ini tak seberapa belum dapat menjelaskan secara lebar dan
terperinci oleh karna itu carilah buku agar dapat memperkuat kajian tersebut
atau mengikuti seminar-seminar yang diadakan dimanapun baik di kalangan kampus
maupun dikalangan umum yang bersekala nasional.
Daftar Pustaka
Qur’an surat Al-
Qalam: 4:
Qur’an . Asy-Syu’ara: 137:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar