Kamis, 15 Oktober 2015

MAKALAH TINJAUAN UMUM STUDI KELAYAKAN BISNIS





 
 

MAKALAH

TINJAUAN UMUM
STUDI KELAYAKAN BISNIS



Oleh :
IRWAN SAHALI
TAMAMI


Mata Kuliah :
STUDI KELAYAKAN BISNIS

Jurusan :
EKONOMI SYARIAH


Dosen Pengampu :
LIANA FUADAH, S.Sos.I, M.Si.









SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
SLAWI - TEGAL- JAWA TENGAH
2015

I.         LATAR BELAKANG

Dewasa ini masyarakat sudah mengenal berbagai macam usaha atau bisnis. Bahkan, sekarang sudah semakin banyak bermunculan bermacam bidang usaha baru yang konon memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Bagi orang tempo dulu, sistem coba-coba atau gambling kerap dilakukan dalam memulai suatu usaha. Dengan hanya berbekal pengetahuan serta modal yang dimilikinya, seseorang bisa saja langsung memulai sebuah usaha tanpa ada kajian atau penelitian terhadap bidang usaha baru tersebut. Akibatnya, dalam perjalanan usahanya, seringkali menemui kesulitan-kesulitan, bahkan bisa saja mengalami kebangkrutan.
Namun dimasa sekarang, masyarakat sudah mengenal mengenai studi kelayakan, terutama masyarakat yang bergerak dalam dunia usaha dan bisnis. Dalam menjalani dunia usaha maupun bisnis, sangat banyak peluang yang menuntut adanya penilaian mengenai seberapa besar kegiatan usaha tersebut akan mendatangkan keuntungan (benefit) kepada si pengusaha.
Studi kelayakan yang sering disebut feasibility study digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menerima atau bahkan menolak sebuah  gagasan proyek usaha. Meskipun keuntungan (benefit) disini tidak mutlak merupakan sebuah keuntungan finansial (financial benefit), karena boleh jadi keuntungan yang diperoleh merupakan keuntungan sosial (social benefit)
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya, sehingga hasil dari studi tersebut dapat digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.

II.      PERMASALAHAN

Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, pakar hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dalam memahami sebuah studi kelayakan bisnis,  ada baiknya terlebih dahulu kita memahami mengenai pengertian , maksud dan  tujuan serta fungsi dari sebuah studi kelayakan bisnis.

III.   PEMBAHASAN

A.      Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah penelitian menyangkut berbagai aspek, baik aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan budaya, pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana semua itu digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu bisnis dapat dikerjakan atau ditunda, bahkan tidak dijalankan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu :
1.      Berdasarkan orientasi laba, yaitu menitik-beratkan pada keuntungan secara ekonomis,
2.      Berdasarkan orientasi tidak pada laba (sosial), yaitu menitik-beratkan suatu bisnis agar bisa dijalankan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

B.       Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Aspek yang terdapat pada studi kelayakan bisnis antara lain :

1.        Aspek hukum

Yaitu yang berkaitan dengan keberadaan bisnis secara legal, diantaranya meliputi :
a.       Perijinan :
i) Izin lokasi :
         sertifikat (akte tanah),
         bukti pembayaran PBB yang terakhir,
         rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
ii) Izin usaha :
         Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
         NPWP (nomor pokok wajib pajak)
         Surat tanda daftar perusahaan
         Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
         Surat tanda rekanan dari pemda setempat
         SIUP setempat
         Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
b.      Bentuk badan usaha, peraturan-peraturan yang berlaku di industri tertentu, peraturan-peraturan keuangan yang berlaku seperti sistem perpajakan, sistem proteksi industri, maupun subsidi yang berlaku juga penting untuk di telaah.
c.       Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
·           Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang akan didirikan
·           Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan atau dilarang undang-undang
·           Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
·           Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.

2.        Aspek sosial ekonomi dan budaya

Yaitu terkait dampak yang diberikan oleh sebuah bisnis kepada masyarakat, seperti :
a.       Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan bisnis terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
b.      Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c.       Dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan bisnis, wilayahnya menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
Untuk mendapatkan itu semua, dapat dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

3.        Aspek pasar dan pemasaran

Pasar adalah dimana permintaan dan penawaran hadir untuk memenuhinya. Dalam hal studi kelayakan, perlu menelaah aspek pasar dari segi kondisi permintaan dan penawaran yang ada, kondisi pasar yang sedang berekembang atau menurun, dan juga potensi berkembang. Alasannya antara lain:
a.       Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
b.      Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
c.       Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.
Dalam kaitannya dengan perkembangan/pertumbuhan penduduk, perlu mempertimbangkan pula :
a.       Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
b.      Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
c.       Termasuk jumlah konsumen potensial, yaitu konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli..
Aspek pemasaran dalam study kelayakan akan mengkaji struktur produk atau jasa yang ada di pasar serta rencana produk atau jasa yang ditawarkan. Pengakajian tersebut di tinjau dari segi:
a.         Value proposition (nilai atau manfaat yang ditawarkan kepada pelanggan)
b.        Bauran pemasaran (unsur atau elemen internal penting yang menentukan keberhasilan pemasaran sebuah perusahaan)
c.         Prilaku konsumen

4.        Aspek teknis dan teknologi

a.       Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.
b.      Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.

5.        Aspek manajemen dan Sumber Daya Manusia

Yaitu terkait dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya. Manajemen dapat diistilahkan sebagai nahkoda dalam sebuah usaha. Visi misi wajib di tentukan dalam aspek ini sehingga semua faktor produksi bisa di arahkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Alokasi sumber daya manusia yang akan digunakan dan kualitas sumber daya manusia juga berperan penting termasuk dalam pengembangan, kompensasi serta sistem penilaiyan karya sumber daya manusia.

6.        Aspek keuangan

Yaitu terkait dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Dalam aspek ini, kita akan menentukan layak atau tidaknya sebuah usaha atau bisnis dijalankan setelah menelaah semua faktor produksi yang dijalankan. Antara input dan output maka selisihnya adalah keuntungan atau hasil pengambilan investasi.
Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan dalam menilai aspek keuangan, yaitu:
a.       Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
b.      Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, tenaga kerja, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
c.       Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
d.      Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan, dll.


7.        Aspek Lingkungan

Segala jenis usaha tidak akan pernah bisa memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Di mulai dari faktor makro ekonomi, sosial, politik, kepedulian akan lingkungan hidup, maupun kesejahteraan lingkungan masyarakat sekitar penting untuk dipertimbangkan.

8.        Aspek Industri

Dalam aspek ini ,kita akan menganalisa struktur industri yang akan kita masuki. Seperti persaingan yang telah ada bagaimana dengan kekuatan dan penawaran pembeli, barang subtitusi yang ada, bagaiman kekuatan supplier bahan baku, bagaimana dengan kemapuan pesaing untuk masuk kedalam industri ini.
   

C.      Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis dilakukan dengan tujuan :
1.       Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang ingin dicapai melalui investasi dalam suatu proyek.
2.       Menghindari pemborosan sumber daya yaitu dengan menghindari pelaksanaan proyek bisnis yang tidak menguntungkan.
3.       Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan.
4.       Untuk menentukan prioritas investasi.

D.      Tahapan

1.             Tahap Penemuan/Penentuan Ide

Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak produk laku untuk dijual serta menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai.
Jika ide proyek lebih dari satu, maka dapat dipilih dengan memperhatikan:
a.       ide proyek sesuai dengan kata hatinya
b.      pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
c.       keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.

2.             Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, kemudian dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah berikut:

a.       mengumpulkan data
b.      mengolah data
c.        menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
d.      menyimpulkan hasil
e.       membuat laporan hasil

3.             Tahap Evaluasi

Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif.

Ada 3 macam evaluasi yaitu :

a.       mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
b.      mengevaluasi proyek yang akan dibangun
c.       mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.

4.             Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, maka  perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.

5.             Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana bisnis dipilih maka hal selanjutnya perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah serta kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana serta sumber daya lain serta kesiapan manajemen.

 

6.             Tahap Pelaksanaan

Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya yaitu melaksanakan operasional bisnis secara rutin.

Agar selalu bekerja secara efektif serta efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional diperlukan kajian-kajian untuk dapat mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi serta operasi.


E.       Etika dalam Studi

Aspek moral serta etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal yang sangat penting. Perilaku etis ini mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin keharmonisan dan tidak ada seorang pun yang akan dirugikan.

1.             Etika peneliti pada responden.

Dalam pengumpulan data dari para responden , diperlukan serta diingat hak atas kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun secara mental.

2.             Etika peneliti pada klien

Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimbangan etis terhadap klien sangat perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan secara etis.

3.             Etika peneliti pada asisten

Peneliti biasanya selalu memilki asisten peneliti , tidak etis jika menugaskan seorang asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.

4.             Etika klien

Jika peneliti kelayakan bisnis mengikuti permintaan klien untuk mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan ataupun menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap dapat merugikan, maka bisa jadi profesi peneliti tersebut akan hancur.


F.       Pihak yang berkepentingan

Adalah pihak-pihak yang menggunakan hasil dari Studi Kelayakan Bisnis, antara lain :

1.             Pihak Investor 

Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan, investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang dibuat, dikarenakan investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan modal yang akan ditanamkan.

2.             Pihak Kreditor atau lembaga perbankan

Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis serta mempertimbangkan bonafiditas serta tersedianya agunan yang dimilliki. Studi kelayakan bisnis dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk dapat memberikan pinjaman.

3.             Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leader (pemimpin), manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk dapat mengetahui dana yang akan dibutuhkan serta digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan atau mengolah usaha atau proyek.

4.             Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Studi kelayakan bisnis  digunakan oleh Pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memberikan izin usaha atau proyek. Masyarakat juga perlu mengetahui serta memahami studi kelayakan bisnis rencana usaha ataupun proyek tersebut untuk di jadikan dasar dalam pengambilan keputusan memberikan izin.

5.             Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Kebijaksanaan pembangunan ekonomi dirancang serta dirumuskan oleh pemerintah, sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh masyarakat melalui bermacam macam pelaksanaan usaha proyek, yang berarti bahwa pelaksanaan pembangunan juga berpedoman pada studi kelayakan bisnis dari masing-masing rencana usaha atau proyek


G.      Kendala/Hambatan dalam melakukan Studi Kelayakan Bisnis

1.              Sumber daya yang ada terbatas
2.              Kegiatan yang sama dalam lingkungan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula
3.              Data yang tidak lengkap, sehingga terkadang hanya menggunakan data sekunder yang bisa jadi kurang tepat.

H.      Hubungan antara Studi Kelayakan dengan disiplin Ilmu Lainnya

Studi kelayakan dibangun dari disiplin ilmu lainnya. Tanpa sumbangan ilmu lainnya, Studi kelayakan tidak mungkin ada. Studi Kelayakan merupakan ilmu terapan, sebagai ilmu terapan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan ekonomi dan Studi Kelayakan dilengkapi dengan berbagai alat bantu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu lain. Sebagai contoh misalnya untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan dapat diterima pasar atau tidak teori dan ilmunya ada di Manajemen Pemasaran, barang dan jasa yang dihasilkan apakah sudah diproduksi secara efektif dan efisien bisa dipelajari di Manajemen Operasi, apakah bisnis yang akan dijalankan menguntungkan atau tidak Manajemen Keuangan menyediakan penghitungan proyeksi laba rugi, arus kas dan rasio-rasio keuangannya.

IV.   KESIMPULAN

1.      Study kelayakan adalah sebuah study untuk mengkaji secara komprhensip dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Manfaat study kelayakan sangat di butuhkan bagi pihak investor, kreditor, manajemen dan regulator. Aspek-aspek dalam kelayakan bisnis yaitu aspek hukum, aspek industri, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek manajemen dan SDM, aspek produksi, aspek lingkungan serta aspek teknis dan teknologi.
2.      Tujuan studi kelayakan bisnis adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan yang ingn dicapai, menghindari pemborosan, menilai peluang dan prioritas investasi.
3.      Sebuah usaha yang dijalankan dengan tanpa dilakukan studi kelayakan bisnisnya memiliki resiko yang tinggi dalam keberlangsungan usaha atau perusahaan, karena ketidaksiapan sumberdaya maupun perangkat dalam perusahaan dalam menghadapi permasalahan yang ada.
4.      Tahapan yang ada dalam study kelayakan bisnis meliputi inisiatif pengembangan usaha, penelaah potensi inisiatif pengembangan usaha, evaluasi penentuan tahap perencanaan pelaksanaan, pelaksanaan, manajemen operasi dan produksi untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan diproduksi efektif dan efisien,
5.      Hubungan antara study kelayakan bisnis dengan disiplin ilmu lainnya yakni tanpa sumbangan ilmu lainnya, Studi kelayakan tidak mungkin ada. Studi Kelayakan merupakan ilmu terapan, sebagai ilmu terapan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan ekonomi dan Studi Kelayakan dilengkapi dengan berbagai alat bantu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu lain. Kontribusi antar ilmu lain dan study kelayakan meliputi pemasaran untuk mengetahui bahwa produk mampu diterima dipasaran atau tidak, manajemen SDM untuk menilai kapabilitas tim dan penempatan orang yang tepat, aspek hukum dalam bisnis untuk menilai organisasi yang tepat, dan ilmu sosial dan lingkungan untuk mengetahui dampak dan pengaruh terhadap masyarakat.
6.      Lembaga yang terkait dalam study kelayakan bisnis adalah investor, kreditor/bank, dan pemerintah.
7.      Kendala/hambatan dalam studi kelayakan bisnis antara lain dikarenakan keterbatasan sumber daya, keragaman objek penilaian, serta tidak lengkapnya data yang diperoleh.



DAFTAR PUSTAKA


a-research.upi.edu/operator/upload/s_l5151_040543_chapter1.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-terlengkap/
http://studi-kelayakan-bisnis-universitas.blogspot.co.id/2011/12/studi-kelayakan-bisnis.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar