MAKALAH
ILMU ALAMIAH
DASAR DAN ILMU BUDAYA DASAR
“EVOLUSI”
DISUSUN OLEH :
Ø ASMI
SHAUTA QOLBI
Ø INDRIYANA
CANDRASARI
Ø KRIS
WINARNI
Ø MOHAMAD
JAFAR
Ø NANI
SURYANINGSIH
Ø NUR
AJIZAH
Ø NURJANAH
Ø PURWANINGSIH
Ø SOFIYATUN
Ø ZIMAMUL
HAQ
DOSEN PENGAMPU :
SARJA, S.Sos.I., MM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
Jln. Jeruk No 9 Slawi Tegal
TAHUN AJARAN 2016/2017
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan pada
makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dipelajari
dari zaman ke zaman dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang
telah dikemukakan para ahli, namun belum ada satu teoripun yang mampu menjawab
tentang semua fakta dan fenomena sejarah perkembangan makhluk hidup.
Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang
berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi
berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk
hidup dimuka bumi ini.
Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan
pendapatnya tentang asal-usul berbagai makhluk hidup yang ada di dunia dan
banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan biosfer ?
2. Bagaimana teori evolusi kehidupan ?
3. Bagaimana teori evolusi manusia ?
PEMBAHASAN
A. BIOSFER
1.
Pengertian
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup
udara, daratan dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik
berlangsung.
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk
hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3 lapisan
yaitu:
a. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat
tinggal dan melangsungkan kehidupannya.
b. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup
aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya
hujan.
c. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk
hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses
fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh
tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
2. Biosfer Sebagai Struktur
Lapisan Bumi
(Pengertian Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi) –
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata,
yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan.
Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk
hidup.
3. Peta Lokasi Cagar Biosfer di
Indonesia
Secara biogeografi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi menjadi 7 biogeografi utama, yaitu :
a. Sumatera.
b. Jawa dan Bali.
c. Kalimantan.
d. Nusa Tenggara termasuk Pulau
Wetar.
e. Sulawesi.
f. Maluku.
g. Papua termasuk Pulau Kai dan Aru.
Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai
negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman
hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal
dan ilmu pengetahuan yang handal. Indonesia mempunyai 7 cagar
biosfer antara lain sebagai berikut :
a. Cagar Biosfer Pulau Siberut ditunjuk tahun 1981 dengan area
inti Taman Nasional Siberut seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.
b. Cagar Biosfer Gunung Leuser ditunjuk tahun 1981 dengan area
inti Taman Nasional Gunung Leuser seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun
1980.
c. Cagar Biosfer Tanjung Puting ditunjuk
tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Tanjung Puting seluas 415.040 ha
yang ditetapkan pada tahun 1982.
d. Cagar Biosfer Cibodas ditunjuk
tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seluas 15.196
ha yang ditetapkan pada tahun 1980.
e. Cagar Biosfer Lore Lindu ditunjuk
tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Lore Lindu seluas 229.000 ha yang
ditetapkan pada tahun 1993.
f. Cagar Biosfer Komodo dtunjuk
pada tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Komodo seluas 173.300 ha yang
ditetapkan pada tahun 1990. Pada tahun 1989 Kawasan Komodo juga dideklarasikan
sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).
g. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau (sedang diusulkan)
adalah cagar biosfer hasil kerjasama antara LIPI, Departemen Kehutanan (BBKSDA, Riau), Pemerintah Daerah Provinsi Riau, dan sektor swasta (Sinar Mas Forestry). Keunikan dari ekosistem cagar
biosfer Giam Siak adalah banyak ditemukan sumber mata air yang sangat penting
untuk menjaga keseimbangan volume air pada area cagar biosfer bersangkutan.
B. EVOLUSI KEHIDUPAN
1. Pengertian Evolusi
Evolusi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari
generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi secara umum tidak
dapat terlepas dari kehidupan masa lampau. Hal yang saat ini merupakan hasil
dari proses masa lampau. Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru
dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi
dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.
2.
Teori-Teori Para Ahli
Tentang Kehidupan
Adapun dari teori-teori para ilmuan tentang revolusi adalah sebagai
berikut:
Teori pertama dikenal dengan nama teori Fixisme dan diyakini oleh para
pemikir pada masa-masa terdahulu. Sedang teori kedua dikenal dengan nama teori
Transformisme dan diterima oleh para ilmuwan dari sejak abad ke-19 Masehi.
Teori pertama meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat
independen, artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain
juga berasal dari spesies mereka masing-masing. Akan tetapi, teori kedua
beranggapan bahwa penciptaan spesies-spesies yang ada sekarang ini berasal dari
makhluk dan spesies-spesies yang berbeda.
Para ilmuwan berkeyakinan bahwa teori Evolusi alam natural paling tidak
seusia dengan masa para filosof Yunani. Sebagai contoh, Heraclitus meyakini
bahwa segala sesuatu senantiasa mengalami proses dan evolusi. Ia menegaskan,
“Kita harus ketahui bersama bahwa segala sesuatu pasti mengalami peperangan,
dan peperangan ini adalah sebuah keadilan. Segala sesuatu terwujud lantaran
peperangan ini, dan setelah itu akan sirna.” Segala sesuatu selalu berubah dan
tidak ada suatu realita yang diam. Ketika membandingkan antara
fenomena-fenomena alam dengan sebuah aliran air sungai, ia berkata, “Kalian
tidak dapat menginjakkan kaki dalam satu sungai sebanyak dua kali.” Mungkin filosof
pertama yang mengklaim teori Transformisme (perubahan gradual karakteristik dan
spesies seluruh makhluk hidup) adalah Anaximander. Ia adalah filosof kedua
aliran Malthy setelah Thales. Ia beryakinan bahwa elemen utama segala sesuatu
adalah substansi (jawhar) yang tak berbatas, azali, dan supra zaman.
Anaximander juga berkeyakinan bahwa kehidupan ini berasal dari laut dan
bentuk seluruh
binatang seperti yang kita lihat sekarang ini terwujud lantaran proses
adaptasi dengan lingkungan hidup. Manusia pada mulanya lahir dan terwujud dari
spesies binatang lain. Hal ini lantaran binatang-binatang yang lain dapat
menemukan sumber makanannya dengan cepat. Akan tetapi, hanya manusia sajalah yang
memerlukan masa yang sangat panjang untuk menyusu pada ibu yang telah
melahirkannya. Jika manusia memiliki bentuk seperti yang dapat kita lihat
sekarang ini sejak dari permulaan, niscaya ia tidak akan dapat bertahan hidup.
Meskipun teori Evolusi kehidupan memiliki masa lalu yang sangat panjang,
tetapi teori ini tidak memperoleh perhatian yang semestinya dari para ilmuwan
selama masa yang sangat panjang. Dengan kemunculan para ilmuwan seperti
Lamarck, Charles Robert Darwin, dan para ilmuwan yang lain, teori ini sedikit
banyak telah berhasil menemukan posisi ilmiah yang semestinya.
Di penghujung abad ke-18 dan permulaan abad ke-19, seorang ilmuwan ilmu
alam berkebangsaan Prancis yang bernama Cuvier melontarkan sebuah teori tentang
penciptaan makhluk hidup. Ia berkeyakinan bahwa makhluk hidup muncul selama
masa yang beraneka ragam dalam tataran geologi. Lantaran revolusi-revolusi
besar dan tiba-tiba yang pernah terjadi di permukaan bumi, seluruh makhluk
hidup itu musnah. Setelah itu, Tuhan menciptakan kelompok binatang baru dalam
bentuk yang lebih sempurna. Periode-periode makhluk selanjutnya juga muncul
dengan cara yang serupa. Teori ini dalam ilmu Geologi dikenal
dengan nama Catastrophisme; yaitu revolusi besar
di permukaan bumi. Ia mengingkari seluruh jenis hubungan
kefamilian antara makhluk hidup pada masa kini dan makhluk-makhluk yang pernah
hidup sebelumnya. Ia meyakini teori Fixisme.
3.
Aliran-Aliran Teori
Revolusi
Lantaran pandangan yang beraneka ragam
terhadap struktur alam, para pendukung
teori Evolusi Spesies memiliki sikap dan haluan yang sangat beragam. Atas
dasar ini, pada setiap penggalan sejarah, banyak hipotesis baru yang
dilontarkan untuk menepis teori-teori oposisi. Aliran Lamarckisme, Neo
Lamarckisme, Darwinisme, Neo Darwinisme, dan teori Mutasi (perubahan secara
tiba-tiba) adalah lima aliran yang mendukung teori Evolusi.
a. Lamarckisme
Lamarck, seorang zoolog
berkebangsaan Prancis, ini adalah biologis pertama yang paling tidak telah
berhasil mengokohkan teori Evolusi kehidupan berpijak di atas konsep-konsep
ilmiah. Ia mendeklarasikan teorinya itu pada tahun 1801 M. dengan menerbitkan
bukunya yang berjudul Falsafeh-ye Janevar Shenasi (Filsafat Zoologi). Ia tidak
meyakini bahwa undang-undang yang berlaku di alam ini keluar dari kehendak
Ilahi yang azali. Tetapi ia berkeyakinan bahwa motor utama penggerak sebuah
kesempurnaan adalah sebuah power yang menjadi faktor keterwujudan spesies-spesies yang lebih
sempurna melalui kaidah “pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh”.
Menurut Lamarck, setiap
makhluk hidup pada permulaannya sangat hina dan sederhana sekali. Lalu lantaran
beberapa kausa dan faktor, makhluk hidup itu mengalami evolusi menjadi spesies
yang lebih sempurna. Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan hidup,
pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh, kehendak, dan perpindahan
seluruh karakteristik yang bersifat akuisitif (iktisâbî).
Substansi klaim Lamarck
adalah perubahan lingkungan hidup menyebabkan perubahan anggota tubuh. Seekor
binatang untuk menjalani kehidupan terpaksa harus memanfaatkan sebagian anggota
tubuhnya melebihi anggota tubuh yang lain. Dengan memperkuat fungsi sebagian
anggota tubuhnya dan meminimalkan fungsi sebagian anggota tubuh yang lain, ia
melestarikan kehidupannya.
Dengan kata
lain, perubahan kondisi kehidupan menimbulkan
kebutuhan-kebutuhan baru. Jika makhluk hidup tidak memperdulikan
seluruh kebutuhan itu, maka ia akan musnah. Tetapi jika ia harus memenuhi seluruh
kebutuhan itu, maka ia memerlukan anggota tubuh yang sesuai. Dengan demikian,
sebuah evolusi dalam struktur tubuhnya akan terjadi. Jika ia memanfaatkan
sebagian anggota dalam jumlah yang minimal, maka anggota tubuh itu akan melemah
dan kadang-kadang akan musnah. Tetapi jika ia melakukan
aktifitas dalam kadar yang maksimal, maka
anggota-anggota tubuh baru akan muncul. Pada akhirnya,
perubahan-perubahan akuisitif (iktisâbî) ini akan diwarisi oleh generasi
generasi makhluk hidup berikutnya.
Faktor lain evolusi
kehidupan itu adalah kehendak dan keinginan yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Artinya, ia ingin mengadaptasikan diri dengan lingkungan hidup dan mengatasi
seluruh kebutuhan hidupnya.
b. Neo Lamarckisme
Teori Noe Lamarckisme
muncul ke arena ilmu Biologi berkat usaha keras Gope, seorang ahli Biologi
berkebangsaan Amerika. Teori ini sangat serupa dengan teori Lamarck
berkenaan dengan evolusi spesies dan peran beberapa faktor penting seperti
kondisi lingkungan hidup, pemanfaatan dan non- pemanfaatan anggota tubuh, dan
pewarisan karakteristik yang bersifat akuisitas (iktisâbî). Akan tetapi, dalam
menanggapi kehendak dan keinginan makhluk hidup untuk mengubah anggota tubuhnya
sendiri, teori ini tidak sejalan dengan teori Lamarck. Menurut teori Neo Lamarckisme,
makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan mengalami evolusi lantaran pengaruh langsung
lingkungan hidup. Generasi-generasi selanjutnya akan mewarisi seluruh perubahan
yang bersifat akuisitas ini. Zeo Frouy Saint Hailler, seorang ahli Biologi
berkebangsaan Prancis, juga memiliki pemikiran seperti Lamarck. Ketika bukunya
yang berjudul Falsafeh-ye Tashrîh beredar pada tahun 1818 M., banyak sekali
protes yang tertuju kepadanya pada paruh pertama abad ke-19.
c. Darwinisme
Teori ketiga dicetuskan
oleh Charles Robert Darwin, seorang ahli Biologi berkebangsaan Inggris. Ia
lahir pada tahun 1809 M. Di permulaan usianya, ia menekuni ilmu kedokteran.
Setelah itu, ia mempelajari ilmu agama. Akan tetapi, ia tidak pernah memiliki
keinginan untuk menekuni bidang ilmu kedokteran dan juga tidak berminat untuk
melakukan tugas-tugas seorang pendeta. Oleh karena itu, ketika mendengar bahwa
sebuah kapal laut ingin melancong keliling dunia, ia ikut bersama kapal laut
itu dengan tujuan untuk menjelajahi jagad raya ini. Ia menjelajahi lautan dan
daratan selama beberapa tahun lamanya.
Di sela-sela
penjelajahan itu, ia melakukan penelitian ilmiah. Ia meneliti tentang tata cara
penciptaan dan kondisi tumbuh-tumbuhan dan binatang. Ketika telah kembali ke
negaranya, ia merenungkan, memikirkan, dan meneliti seluruh penemuan yang telah
dicatat dalam buku hariannya selama dua puluh tahun.
Dari konklusi seluruh
hasil penelitiannya ini, ia mengambil kesimpulan bahwa teori kuno harus
ditinggalkan dan teori baru; yaitu teori Evolusi Spesies, harus diterima.
Menurut keyakinannya, seluruh makhluk hidup berubah menjadi bentuk makhluk
hidup yang lain lantaran sebuah proses evolusi dan penyempurnaan, dan tidak ada
satu makhluk hidup pun yang diciptakan tanpa adanya sebuah mukadimah dan secara
mendadak dan tiba-tiba. Pada tahun 1837 M., Darwin menerbitkan sebuah koran dan
memuat buah pemikirannya di koran tersebut secara gradual. Pada tanggal 20 Juli
1854, ia berhasil menamatkan penulisan buku Mansha’-e Anva’ dan menerbitkannya
pada tanggal 24 Oktober 1859. Dalam membuktikan teori Tranformisme, Darwin mengajukan
riset-riset yang telah dilakukannya tentang embriologi binatang,
periode-periode kesempurnaan nenek moyang makhluk hidup sesuai dengan
pembuktian fosilologi, dan keserupaan struktur janin manusia dengan ikan dan
katak kepada para ahli ilmu Biologi yang hidup semasa dengannya. Ia juga
membawakan sebuah bukti bahwa klan manusia masih memiliki hubungan kefamilian
dengan klan binatang.
C. EVOLUSI MANUSIA
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini
dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi
bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya
akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan
gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi.
1.
Manusia Masuk Dalam
Kelas Mammalia
Ciri-ciri manusia yang
mirip dengan mammalia adalah:
Ø Mempunyai rambut
Ø Mempunyai kelenjar keringat
Ø Menyusui anaknya
2. Sejarah Penemuan Fosil Manusia
a. Manusia kera dari Afrika selatan, fosil yg ditemukan:
Ø Australopithecus africanus. Ditemukan oleh Raymond Dart (1924) di desa
Taung, Bachunaland. Bagian tubuh yang ditemukan adalah tengkorak
Ø Paranthopus robustus
Ø Paranthropus tranvaalensis
Keduanya merupakan varian dari Australopithecus africanussehingga biasanya
disebut dengan Australopithecines. Fosil ini ditemukan di Amerika Selatan ,
disebut juga manusia kera. Diduga tingginya sekitar 1,50 m, dengan volume otak
kira-kira 600mm3, dan hidup di daerah terbuka.
b. Manusia Purba, fosil yg ditemukan:
Ø Meganthropus paleojavanicus, disebut manusia raksasa jawa yang ditemukan
oleh Von Koeningswald (1939-1941) di Sangiran.
Ø Pithecanthropus erectus, di temukan oleh Eugene dubois(1891) di daerah
trinil, jawa tengah. Diduga hidupa 500.000-300.000 tahun yang lalu, yaitu pada
jaman Pleistosin , bagian yang diketemukan antara lain rahang, beberapa gigi,
dan sebagian tulang tengkorak, sehingga diduga volume otaknya 770-1000cm3
Ø Sinanthropus pekinensis, ditemukan oleh Davidson Black dan Franz
Weidenreich di gua naga dekat Peking, China.Volume otaknya sekitar 900-1200cm3.
Karena mempunyai sruktur tubuh yang sama dan hidup pada jaman yang sama, maka Sinanthropus
pekinensis dianggap varian dari Pithecanthropus erectus. Selain itu
Sinanthropus pekinensis diduga sudah dapat menggunakan api. Dari penemuan
tengkoraknya kebanyakan terbelah dari bawah sehingga diduga kanibal.
Ø Manusia Heidelberg, ditemukan di Jeman
Ø Manusia kera dan manusia purba dimasukkan dalam satu spesies yaitu Homo
erectus.
c. Manusia Modern, adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang,
hidup antara 150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450 cm3
sama dengan manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia sekarang
yaitu Homo sapiens. Fosil yang ditemukan antara lain:
Ø Manusia Neandertal, ditemukan di lembah Neander
Ø Manusia Cro-Magnon, ditemukan di gua-gua Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux,
Perancis.
Ø Manusia Swanscombe, ditemukan di Inggris
Ø Manusia Steinheim , ditemukan di Jerman
Ø Manusia Gunung Carmel , ditemukan di gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina
Ø Manusia Shanidar, ditemukandi Irak
Berdasarkan penelitian, spesies manusia yang pernah ada dibumi hanya ada 2
yaitu Homo erectus dan Homo sapiens. Manusia Cro-Magnon diduga merupakan
interhibridisasi antara manusia Neandertal dan manusia Gunung Carmel.
3. Teori evolusi manusia diantaranya :
a. Berdasarkan Teori Charles Darwin
Pada teori Darwin ia menyatakan bahwa manusia itu berasal dari nenek
moyang mereka yakni kera, dimana karena adanya evolusi maka manusia itu dapat
berevolusi sesuai dengan dunianya sekarang, namun teori Darwin juga
bertentangan dengan teori alamiah dan teori agama, sebab pada teori alamiah ada
juga 3 bukti yang menyatakan bahwa manusia bukan berasal dari kera diantaranya
mata, sel dan temuan fosil. Sedangakan untuk teori penciptaan manusia itu ada
karena ada yang menciptakannya. Pada teori Darwin ini ia menyatakan bahwa
manusia itu ada karena ada unsur ketidaksengajaan, ia berpendapaat manusia
berevolusi lebih dari beberapa tahun lalu yang berawal dari beberapa kera.
b. Berdasarkan Teori Penciptaan
Berdasarkan teori penciptaan, manusia ada karena ada yang menciptakannya.
Khusunya agama Islam manusia pertama yaitu Nabi Adam As. dimana beliau
lah yang menjadi nenek moyang umat Islam, dan Siti Hawa sebagai manusia ke-2, Adam
diciptakan dari tanah, dan ditiupkan ruh oleh malaikat atas perintah Allah dan
akhirnya ia menjadi seorang manusia, sedangkan Siti Hawa diciptakan dari tulang
rusuknya.
c.
Berdasarkan Teori Ilmu
Pengetahuan
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si
laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap
siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai
menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar
keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran
reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Hanya seribu dari
250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, hanya akan membolehkan
masuk satu sperma saja. Setelah masuk dan terjadi fertilisasi pun, belum tentu
si zygot (konseptus) ini menempel di tempat yang tepat di rahim. Sel tunggal
yang dikenal sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak
dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk
hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3
lapisan yaitu, Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer .
Lantaran pandangan yang beraneka ragam
terhadap struktur alam, para pendukung
teori Evolusi Spesies memiliki sikap dan haluan yang sangat beragam. Atas
dasar ini, pada setiap penggalan sejarah, banyak hipotesis baru yang
dilontarkan untuk menepis teori-teori oposisi. Aliran Lamarckisme, Neo
Lamarckisme, Darwinisme, Neo Darwinisme, dan teori Mutasi (perubahan secara
tiba-tiba) adalah lima aliran yang mendukung teori Evolusi.
Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru
dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi
dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmadaniirma.over-blog.com/makalah-biosfer-dan-makhluk-hidup.html
http://chelsiekr.blogspot.co.id/2014/07/makalah-biologi-evolusi.html
https://rusniarobo.wordpress.com/makalah/makalah-biologi-evolusi-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar