MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGI
“PENYUSUNAN RENCANA STRAREGIS”
DISUSUN OLEH :
1.
IRWAN SAHALI
2.
M. BAHARUDIN
3.
TETI MELASARI
4.
TIA RESTI L
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
(STAIBN) TEGAL
TAHUN 2016
Jln. Jeruk No. 9 Slawi Tegal
BAB 1
PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan
saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan
pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak.
Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas
keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah
dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu
sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak
perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai
pijakan yang relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang
bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Juga merupakan sebuah
alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan
proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka
bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENDEKATAN PERKEMBANGAN YANG
MENGUNTUNGKAN (PROFITABLE GROWTH APPROACH)
Pendekatan ini merupakan cara berpikir yabg paling
mendasar dan merupakan pandangan yang paling tua,dalam rangka upaya membentuk
suatu rencana strategis. Cara berpikir ini bertumpu pada upaya untuk menyusun
satu program kerja yang akan mendatangkan laba atau keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Yang dimaksud keuntungan atau laba dalam hal ini tidak
hanya bersifat mikro,akan tetapi keuntungan yang bersifat makro yaitu yang
disebut dengan "penghasilan atau income". Bagi perusahaan yang
bersifat mikro maka penghasilan atau income
itu dikenal dengan laba.
Perkembangan yang menguntungkan akan dapat kita raih
apabila kita dapat mewujudkan adanya" Keseimbangan yang
Menguntungkan". Keseimbangan tersebut adalah merupakan keseimbangan
antara "Sarana dan Resources" yang kita miliki dengan
"Lingkungan atau Environment" yang kita hadapi.
Untuk mewujudkan keseimbangan tersebut kita dapat melakukan
langkah-Langkah sebagai berikut:
1.Analisis Terhadap Kondisi Lingkungan Masyarakat
Analisis ini merupakan analisis terhadap faktor
Eksternal yaitu lingkungan masyarakat kita. Analisis ini seringkali disebut
sebagai "Environmental Scanning".
Dalam analisis ini kita mencoba untuk melihat kondisi
masyarakat kita dan kondisi masyarakat tersebut akan menujukan adanya berbagai
kebutuhan, keingan atau selera serta berbagai daya beli yang berbeda antara
lapisan masyarakat antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga
menimbulkan " permintaan atau
demand" terhadap berbagai macam produk untuk kebutuhan ,keinginan serta
daya beli mereka.
2. Analisis Terhadap Sarana atau Sumber Daya yang
Dimiliki
Analisis ini merupakan analisis terhadap faktor
internal yang ada pada diri atau keluarga kita serta perusahaan kita sendiri.
Sumberdaya yang kita miliki seperti sumber daya Kapital yang berupa uang atau
modal, maupun kapital yang berbentuk barang kapital berupa mesin mesin dan
peralatan kerja yang kita miliki. Begitu pula sarana atau SDM yang kita punyai , berapa banyak tenaga kerja
kita, ketrampilab apa saja yang mereka miliki , Tenaga manajerial apa saja yang
sudah di kuasai dan sebagainya.
3. Mengidentifikasi Adanya Ketidakseimbangan
Apabila suatu perusahaan mengalami ketidakseimbangan
maka hal itu dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mengalami gangguan
kesehatan atau sakit. Baik sakit karena terlalu besar sarana ketimbang
permintaan atau sebaliknya.
Ciri-ciri perusahaan yang mengalami kelebihan sarana ketimbang
permintaannya adalah:
a) Persediaan barang digudang menumpuk
(Overstock)
b) Banyak mesin yang menganggur (Idly
Capasity)
c) Kelebihan modal atau dana yang
tersedia
d) Banyak tenaga kerja yang pengangguran
( Unemployment)
e) Semangat Kerja Karyawan menjadi Lesu
f) Keadaan pasar atau pemasaran terasa
sepi
g)
Perputarab
tenaga kerja yabg terlampau lambat dan sebagainya.
Sebaliknya apabila suatu perusahaan mengalami keadaan
yang mana permintaan terlampau besar ketimbang sarana produksi yang dimiliki
perusahaan ,maka akan timbul berbagai gejala antara lain:
a) Banyak order yang tak terlayani
(Overdemand)
b) Sering terjadi Kerusakan Produk
c) Sering terjadi kerusakan kerja
(K3-jelek)
d) Sering terjadi kerusakan mesin
e) Sering terjadi adanya penundaan
penyelesaian pekerjaan
f) Kekurangan modal atau dana
g) Perputaran modal kerja yang terlampau
cepat.
4. Menyusun
Rencana Strategid untuk Menyeimbangkan
Setelah kita dapat mewujudkan keseimbangan antara
sarana produksi kita dengan masyarakat dan kita neraih keberhasilan serta
keuntungan yang tinggi .namun kita tetap waspada dengan 3 macam kondisi yang
dapat mengganggu keseimbangan , yaitu:
1. Dinamika Lingkungan
2. Sengaja dirusak oleh pesaing (
Dinamika Persaingan)
3.
Tidak
ada sesuatu yang cocok untuk semua orang (Dinamika Pasar).
2. PENDEKATAN SWOT
Kata SWOT merupakan perpendekan dari
Strengths,Weaknesses, Opportunities,dan Treaths, yang di terjemahkan menjadi ;
Kekuatan,Kelemahan ,Peluang,dan Ancaman. Terjemahan tersebut sering di singkat
menjadi "KEKEPAN".
Manfaat Analsis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang
paling dasar dalam melakukan analisis strategi, yang bermanfaat untuk
mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik dari 4 empat sisi yang
berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi
untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu perusahaan
tau organisasi dari segi peluang yang
ada, sambil mengurangi kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai
ancaman yang terjadi.
Jika digunakan dengan baik dan benar, maka analisis ini akan dapat digunakan
untuk membantu melihat sisi-sisi yang terabaikankan atau tidak terlihat dari
sebuah perusahaan atau organisasi. Dari uraian diatas tadi, analisis SWOT
adalah instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi dalam
manajemen perusahaan atau organisasi . Analisis ini berperan sebagai alat untuk
meminimalisir kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam suatu perusahaan
atau organisasi serta menekan dampak dari ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.
1. Aspek Global
Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT atau KEKEPAN kita yang
berkaitan dengan aspek global, aspek yan bersifat garis besar, yang
kadang-kadang bersifat internasional serta tidak jarang bernuansa religius.
Aspek global ini sangat berkaitan dengan “Misi” dan “Visi”yang harus
dikembangkan oleh perusahaan kita.
2. Aspek Strategis
Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang lebih rinci kedalam rencana
kerja yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna
merealisasikan apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas. Dalam
tahap strategis ini kita harus mampu untuk memikirkan berbagai alternatif
strategi yang mungkin dapat kita lakukan untuk merealisasikan rancangan global,
dengan tetap memperhatikan SWOT yang ada pada organisasi.
3. Aspek Operasional
Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau
tahunan, atau bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan
menjabarkan secara operasional serta rinci terhadap rencan strategis.
Operasionalisasi terhadap strategi yang dipilih dan ditetapkan harus ditindak
lanjuti dalam bentuk keterampilan atau keahlian yang harus dikuasai,
bentuk-bentuk latihan yang harus dilaksanakan, alat-alat macam
3.
PENDEKATAN SISTEM (SYSTEM APPROACH)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada pengertian
sistem dan kemudian mengembangkannya untuk membentuk perencanaan strategis.
Setiap sistem akan selalu memiliki berbagai input atau komponen yang
secara garis besar dapat dibagi mrnjadi 3 macam yaitu: Input Dasar (Raw Input),
Input Perlengkapan(Instrumental Input), Input Lingkungan ( Enviromental Input).
Ketiga input tersebut akan berinteraksi dalam suatu proses dan proses tersebut
akan mentransformasikan berbagai input tadi menjadi output. Perlu diketahui
sistem terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Sistem Tertutup
Adalah sistem yang mana dalam sistem
itu proses interaksi antarkomponen-komponen tadi hanya terjadi dalam sistem itu
sendiri dan tidak di pengaruhi faktor lain dari luar
2. Sistem terbuka
Adalah sistem yang proses interaksi
antarinput-input tersebut akan dipengaruhi oleh faktor lain dari luar sebagai akibat
pengaruh dari luar maka sisten itu akan memiliki sifat "self
regulation" atau mengatur dirinya sendiri.
Penyusunan rencana strategis Kita dapat mengikuti jalan fikiran
penyusunan rencana yang menggunakan
pendekatan sistem terbuka atau tertutup. Pola pikir tersebut menimbulkan 2
macam rencana strategis
1) Input Planning
Sebuah perencanaan yang mendasarkan
diri dan bertumpu pada masalah penyediaan inputnya.
2) Output Planning
Dalam output planning kita
nendasarkan diri pada produk atau output yang akan kita hasilkan.
4. PENDEKATAN KESENJANGAN
PERENCANAAN(PLANNING GAP)
Pendekatan kesenjangan perencanaan (Planning Gap) adalah sebuah alat
analisis sederhana yang dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan antara
kondisi saat ini dengan kondisi masa depan
yang ingin dicapai, beserta tugas-tugas yang harus dipenuhi untuk
menutup kesenjangan ini. Perencanaan ini yang pada hakikatnya merupakan
perencanaan strategis jangka panjang. Pendekatan ini dimulai dari cara berpikir
yang tradidional didalam melakukan perencanaan dan dikembangkan dengan cara
berfikir yabg lebij maju ,lebih dinamis serta lebih proaktif.
1. Perencanaan Generasi Pertama (First
Generation Planning)
Cara berfikir yang tradisional pada umum nya dilakukan dengan membuat
"proyeksi masa depan" yang akan dihadapi suatu perusahaan. Dengan
melihat data-data tentang kondisi yang dialami perusahaan selama ini, maka kita
akan dapat membuat proyeksi masa depan dari perusahaan tersebut.
2. Perencanaan Generasi Kedua (Second
Generation Planning)
Kita harus mengubah dan membuat cara pandang lebih maju dan lebih
dinamis. Dalam hal ini dibutuhkan semangat kerja yang dinamis serta
proaktif agar masa depan kita dapat kita
bentuk ,perbqiki dan tingkatkan dengan berbagai upaya.
Cara mengisi kesenjangan perencanaan
Kesenjangan yang terjadi antara generasi pertama dab kedua harus kita isi
dengan 3 aspek yaitu:
1) Hi Tech
Dengan memanfaatkan Teknologi tinggi atau High Technology progaram kita
tidak mudah untuk di tiru oleh pesaing kita apa bila itu terjadi teknologi
tinggi itu akan melindungi bisnis kita dari serangan pesaing kita.
2) Hi Touch
Merupakan upaya untuk membubuhkan adanya sentuhan sentuhan halus ,
artistik , estetika yang tinggi. Terhadap produk kita yang sudah dihasulkan
dengan teknilogi yang tinggi maka keduanya merupakan jaminan atas keverhasilan
bagi bisnis kita
3) Hi Tought
Merupakan upaya untuk memberikan unsur
"Filolosofi tinggi" terhadap produk yang kita hasilkan.
Dalam menyudun Rencana Strategis di perlukan 3 bekal antara lain:
a) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK)
b) Kreativitas
c) Imam dan Taqwa ( IMTAQ)
Adapun bentuk kegiatan yang kita rancang untuk mengisi GAP tersebut dalam
dunia bisnis dapat di bagi menjadi 3 macam kegiatan dari yang yang paling mudah
sampai yang paling sulit serta resikonya tinggi, antara lain :
1) Pasar Baru (New Market)
Merupakan upaya paling mudah dan kecil resiko kegagalannya untuk mengisi
GAP Dengan mencari pasar baru.
2) Produk Baru (New Market)
Penciptaan produj baru merupakan tingkat sulit dan resiko gagalnya
tinggi, oleh karena itu maka upaya ini harus dilakukan dengan mengadakan
penelitian dan pengembangan ( Litbang) atau Research and Developement(R&D)
yang lebih cermat agar tidak mengalami kegagalan.
3) Bisnis Baru ( New Business)
Merupakan upaya yang paling sulit serta resikonya tinggi, mengembangkan
bisnis baru lebih sulit di bandingkan
penciptaan produk baru.
BAB 3
PEBUTUP
KESIMPULAN
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang
bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Dalam penyusunan rencana strategis terdapat 4 macam pendekatan yaitu:
1. Pendekatan perkembangan yang
menguntungkan ( Profitable Growth Approach)
2. Pendekatan SWOT
3. Pendekatan Sistem (System Approach)
4. Pendekatan Kesenjangan Perencanaan
(Planning GAP)
DAFTAR
PUSTAKA
Drs. H.
Indrio Gitosudarmo,M.com. 2001. Manajemen Strategis. Yogyakarta : PT. BPFE
http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/perencanaan-strategis-strategic-planning/
Thantawi As,
SE, MS, 2009, Pengantar Manajemen, edisi satu, Biro Penerbitan Fak. Ekonomi
Universitas Brawijaya, Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar