Senin, 11 April 2016

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI “PENYUSUNAN RENCANA STRAREGIS”



MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGI
“PENYUSUNAN RENCANA STRAREGIS”



DISUSUN OLEH :

1.                        IRWAN SAHALI
2.                        M. BAHARUDIN
3.                        TETI MELASARI
4.                        TIA RESTI L





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA
(STAIBN) TEGAL
TAHUN 2016
Jln. Jeruk No. 9 Slawi Tegal


BAB 1
PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan salah satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung. Banyak perencanaan yang gagal gara-gara apa yang direncanakan tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Juga merupakan sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.









BAB 2
PEMBAHASAN

1. PENDEKATAN PERKEMBANGAN YANG MENGUNTUNGKAN (PROFITABLE GROWTH APPROACH)
Pendekatan ini merupakan cara berpikir yabg paling mendasar dan merupakan pandangan yang paling tua,dalam rangka upaya membentuk suatu rencana strategis. Cara berpikir ini bertumpu pada upaya untuk menyusun satu program kerja yang akan mendatangkan laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
Yang dimaksud keuntungan atau laba dalam hal ini tidak hanya bersifat mikro,akan tetapi keuntungan yang bersifat makro yaitu yang disebut dengan "penghasilan atau income". Bagi perusahaan yang bersifat mikro maka penghasilan atau income  itu dikenal dengan laba.
Perkembangan yang menguntungkan akan dapat kita raih apabila kita dapat mewujudkan adanya" Keseimbangan yang Menguntungkan". Keseimbangan tersebut adalah merupakan keseimbangan antara "Sarana dan Resources" yang kita miliki dengan "Lingkungan atau Environment" yang kita hadapi.
Untuk mewujudkan keseimbangan tersebut kita dapat melakukan langkah-Langkah sebagai berikut:
1.Analisis Terhadap Kondisi Lingkungan Masyarakat
Analisis ini merupakan analisis terhadap faktor Eksternal yaitu lingkungan masyarakat kita. Analisis ini seringkali disebut sebagai "Environmental Scanning".
Dalam analisis ini kita mencoba untuk melihat kondisi masyarakat kita dan kondisi masyarakat tersebut akan menujukan adanya berbagai kebutuhan, keingan atau selera serta berbagai daya beli yang berbeda antara lapisan masyarakat antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan    " permintaan atau demand" terhadap berbagai macam produk untuk kebutuhan ,keinginan serta daya beli mereka.
2. Analisis Terhadap Sarana atau Sumber Daya yang Dimiliki
Analisis ini merupakan analisis terhadap faktor internal yang ada pada diri atau keluarga kita serta perusahaan kita sendiri. Sumberdaya yang kita miliki seperti sumber daya Kapital yang berupa uang atau modal, maupun kapital yang berbentuk barang kapital berupa mesin mesin dan peralatan kerja yang kita miliki. Begitu pula sarana atau SDM  yang kita punyai , berapa banyak tenaga kerja kita, ketrampilab apa saja yang mereka miliki , Tenaga manajerial apa saja yang sudah di kuasai dan sebagainya.
3. Mengidentifikasi Adanya Ketidakseimbangan
Apabila suatu perusahaan mengalami ketidakseimbangan maka hal itu dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mengalami gangguan kesehatan atau sakit. Baik sakit karena terlalu besar sarana ketimbang permintaan atau sebaliknya.
Ciri-ciri perusahaan yang mengalami kelebihan sarana ketimbang permintaannya adalah:
a)      Persediaan barang digudang menumpuk (Overstock)
b)      Banyak mesin yang menganggur (Idly Capasity)
c)      Kelebihan modal atau dana yang tersedia
d)      Banyak tenaga kerja yang pengangguran ( Unemployment)
e)      Semangat Kerja Karyawan menjadi Lesu
f)       Keadaan pasar atau pemasaran terasa sepi
g)      Perputarab tenaga kerja yabg terlampau lambat dan sebagainya.
Sebaliknya apabila suatu perusahaan mengalami keadaan yang mana permintaan terlampau besar ketimbang sarana produksi yang dimiliki perusahaan ,maka akan timbul berbagai gejala antara lain:
a)      Banyak order yang tak terlayani (Overdemand)
b)      Sering terjadi Kerusakan Produk
c)      Sering terjadi kerusakan kerja (K3-jelek)
d)      Sering terjadi kerusakan mesin
e)      Sering terjadi adanya penundaan penyelesaian pekerjaan
f)       Kekurangan modal atau dana
g)      Perputaran modal kerja yang terlampau cepat.
4. Menyusun Rencana Strategid untuk Menyeimbangkan
Setelah kita dapat mewujudkan keseimbangan antara sarana produksi kita dengan masyarakat dan kita neraih keberhasilan serta keuntungan yang tinggi .namun kita tetap waspada dengan 3 macam kondisi yang dapat mengganggu keseimbangan , yaitu:
1.      Dinamika Lingkungan
2.      Sengaja dirusak oleh pesaing ( Dinamika Persaingan)
3.      Tidak ada sesuatu yang cocok untuk semua orang (Dinamika Pasar).
2. PENDEKATAN SWOT
Kata SWOT merupakan perpendekan dari Strengths,Weaknesses, Opportunities,dan Treaths, yang di terjemahkan menjadi ; Kekuatan,Kelemahan ,Peluang,dan Ancaman. Terjemahan tersebut sering di singkat menjadi "KEKEPAN".
Manfaat Analsis SWOT
Metode analisis SWOT merupakan metode analisis yang paling dasar dalam melakukan analisis strategi, yang bermanfaat untuk mengetahui suatu permasalahan ataupun suatu topik dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisis ini biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan suatu perusahaan tau organisasi  dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang terjadi.
Jika digunakan dengan baik dan  benar, maka analisis ini akan dapat digunakan untuk membantu melihat sisi-sisi yang terabaikankan atau tidak terlihat dari sebuah perusahaan atau organisasi. Dari uraian diatas tadi, analisis SWOT adalah instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi dalam manajemen perusahaan atau organisasi . Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak dari ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
1. Aspek Global
Dalam aspek global ini kita harus mengetahui SWOT atau KEKEPAN kita yang berkaitan dengan aspek global, aspek yan bersifat garis besar, yang kadang-kadang bersifat internasional serta tidak jarang bernuansa religius. Aspek global ini sangat berkaitan dengan “Misi” dan “Visi”yang harus dikembangkan oleh perusahaan kita.
2. Aspek Strategis
Aspek strategi ini merupakan penjabaran yang lebih rinci kedalam rencana kerja yang lebih bersifat jangka menengah (biasanya 5 tahunan) guna merealisasikan apa yang sudah dirumuskan oleh rencana global di atas. Dalam tahap strategis ini kita harus mampu untuk memikirkan berbagai alternatif strategi yang mungkin dapat kita lakukan untuk merealisasikan rancangan global, dengan tetap memperhatikan SWOT yang ada pada organisasi.
3. Aspek Operasional
Aspek operasional merupakan aspek yang bersifat jangka pendek atau tahunan, atau bahkan kurang dari setahun. Rencana operasional ini akan menjabarkan secara operasional serta rinci terhadap rencan strategis. Operasionalisasi terhadap strategi yang dipilih dan ditetapkan harus ditindak lanjuti dalam bentuk keterampilan atau keahlian yang harus dikuasai, bentuk-bentuk latihan yang harus dilaksanakan, alat-alat macam
3. PENDEKATAN SISTEM (SYSTEM APPROACH)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada pengertian sistem dan kemudian mengembangkannya untuk membentuk perencanaan strategis.
Setiap sistem akan selalu memiliki berbagai input atau komponen yang secara garis besar dapat dibagi mrnjadi 3 macam yaitu: Input Dasar (Raw Input), Input Perlengkapan(Instrumental Input), Input Lingkungan ( Enviromental Input). Ketiga input tersebut akan berinteraksi dalam suatu proses dan proses tersebut akan mentransformasikan berbagai input tadi menjadi output. Perlu diketahui sistem terdiri dari 2 macam yaitu:
1.      Sistem Tertutup
Adalah sistem yang mana dalam sistem itu proses interaksi antarkomponen-komponen tadi hanya terjadi dalam sistem itu sendiri dan tidak di pengaruhi faktor lain dari luar
2.      Sistem terbuka
Adalah sistem yang proses interaksi antarinput-input tersebut akan dipengaruhi oleh faktor lain dari luar sebagai akibat pengaruh dari luar maka sisten itu akan memiliki sifat "self regulation" atau mengatur dirinya sendiri.
Penyusunan rencana strategis Kita dapat mengikuti jalan fikiran penyusunan  rencana yang menggunakan pendekatan sistem terbuka atau tertutup. Pola pikir tersebut menimbulkan 2 macam rencana strategis
1)      Input Planning
Sebuah perencanaan yang mendasarkan diri dan bertumpu pada masalah penyediaan inputnya.


2)      Output Planning
Dalam output planning kita nendasarkan diri pada produk atau output yang akan kita hasilkan.
4. PENDEKATAN KESENJANGAN PERENCANAAN(PLANNING GAP)
Pendekatan kesenjangan perencanaan (Planning Gap) adalah sebuah alat analisis sederhana yang dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi masa depan  yang ingin dicapai, beserta tugas-tugas yang harus dipenuhi untuk menutup kesenjangan ini. Perencanaan ini yang pada hakikatnya merupakan perencanaan strategis jangka panjang. Pendekatan ini dimulai dari cara berpikir yang tradidional didalam melakukan perencanaan dan dikembangkan dengan cara berfikir yabg lebij maju ,lebih dinamis serta lebih proaktif.
1.      Perencanaan Generasi Pertama (First Generation Planning)
Cara berfikir yang tradisional pada umum nya dilakukan dengan membuat "proyeksi masa depan" yang akan dihadapi suatu perusahaan. Dengan melihat data-data tentang kondisi yang dialami perusahaan selama ini, maka kita akan dapat membuat proyeksi masa depan dari perusahaan tersebut.
2.      Perencanaan Generasi Kedua (Second Generation Planning)
Kita harus mengubah dan membuat cara pandang lebih maju dan lebih dinamis. Dalam hal ini dibutuhkan semangat kerja yang dinamis serta proaktif  agar masa depan kita dapat kita bentuk ,perbqiki dan tingkatkan dengan berbagai upaya.
Cara mengisi kesenjangan  perencanaan
Kesenjangan yang terjadi antara generasi pertama dab kedua harus kita isi dengan 3 aspek yaitu:

1)      Hi Tech
Dengan memanfaatkan Teknologi tinggi atau High Technology progaram kita tidak mudah untuk di tiru oleh pesaing kita apa bila itu terjadi teknologi tinggi itu akan melindungi bisnis kita dari serangan pesaing kita.
2)      Hi Touch
Merupakan upaya untuk membubuhkan adanya sentuhan sentuhan halus , artistik , estetika yang tinggi. Terhadap produk kita yang sudah dihasulkan dengan teknilogi yang tinggi maka keduanya merupakan jaminan atas keverhasilan bagi bisnis kita
3)      Hi Tought
Merupakan upaya untuk memberikan unsur  "Filolosofi tinggi" terhadap produk yang kita hasilkan.
Dalam menyudun Rencana Strategis di perlukan 3 bekal antara lain:
a)      Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK)
b)      Kreativitas
c)      Imam dan Taqwa ( IMTAQ)
Adapun bentuk kegiatan yang kita rancang untuk mengisi GAP tersebut dalam dunia bisnis dapat di bagi menjadi 3 macam kegiatan dari yang yang paling mudah sampai yang paling sulit serta resikonya tinggi, antara lain :
1)      Pasar Baru (New Market)
Merupakan upaya paling mudah dan kecil resiko kegagalannya untuk mengisi GAP  Dengan mencari pasar baru.
2)      Produk Baru (New Market)
Penciptaan produj baru merupakan tingkat sulit dan resiko gagalnya tinggi, oleh karena itu maka upaya ini harus dilakukan dengan mengadakan penelitian dan pengembangan ( Litbang) atau Research and Developement(R&D) yang lebih cermat agar tidak mengalami kegagalan.
3)      Bisnis Baru ( New Business)
Merupakan upaya yang paling sulit serta resikonya tinggi, mengembangkan bisnis baru  lebih sulit di bandingkan penciptaan produk baru.



















BAB 3
PEBUTUP

KESIMPULAN
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Dalam penyusunan rencana strategis terdapat 4 macam pendekatan yaitu:
1.      Pendekatan perkembangan yang menguntungkan ( Profitable Growth Approach)
2.      Pendekatan SWOT
3.      Pendekatan Sistem (System Approach)
4.      Pendekatan Kesenjangan Perencanaan (Planning GAP)









DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Indrio Gitosudarmo,M.com. 2001. Manajemen Strategis. Yogyakarta : PT. BPFE
http://ovalhanif.wordpress.com/2009/04/21/perencanaan-strategis-strategic-planning/
Thantawi As, SE, MS, 2009, Pengantar Manajemen, edisi satu, Biro Penerbitan Fak. Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang







Tidak ada komentar:

Posting Komentar