Pengaruh Individu Terhadap Pembelian
Konsumen
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmusosial, individu juga berarti bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi bagian yang
lebih kecil.Pengaruh personal atau individu merupakan factor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yang berasal dari factor pada diri si konsumen, yang
diantaranya :
a.
Usia
dan tahap daur hidup
Orang
akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka.
Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia.
b.
Pekerjaan
Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
c.
Keadaan
Ekonomi
Keadaan
ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka
terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam
pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga.
d.
Gaya
Hidup
Orang
yang berasal dari subkultur, kelas social dan pekerjaan yang sama dapat
mempunyai gaya hidup yangberbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola
kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat dan
pendapatnya.
e.
Kepribadian
dan Konsep Diri
Tiap orang mempunyai kepribadian
yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu
pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relative
konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk
menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merk, atau
pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang.
BAB II
PEMBAHASAN
- DEFINISI INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
A. KELOMPOK REFERENSI
Kelompok Referensi (Reference Group) atau Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan
merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi,
bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan
dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap
umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku .
Kelompok referensi memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi
perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan
kelompok ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.
B. KELOMPOK REFERENSI DALAM PASAR
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering
dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok
referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu
konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik prilaku fisik maupun
mentalnya.
Kelompok referensi (yang paling berpengaruh terhadap konsumen) mempengaruhi
orang lain melalui norma, informasi dan kebutuhan nilai ekspresif konsumen.
Berikut
ini penjelasan dari macam-macam pengaruh tersebut:
- Pengaruh Normatif
Ketika seorang individu memenuhi
harapan kelompok untuk mendapatkan hadiah langsung atau menghindari hukuman
- Pengaruh Informasi
Perilaku dan pendapat kelompok
referensi digunakan sebagai berguna potongan informasi yang berpotensi
- Pengaruh Ekspresi Nilai
Ketika seorang individu kelompok
menggunakan norma dan nilai-nilai dianggap sebagai panduan bagi sikap mereka
sendiri atau nilai-nilai.
C. Pilihan
konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya
ingin dibeli.
Contoh untuk
produk yang akan berpengaruh pribadi sebagai faktor dalam keputusanpembelian, contohnya
adalah sebagai berikut :
a. Oli
motor karena merk biasanya akan
cenderung mengikuti perkataan orang yang tau mengenai oli. Misalnya saja montir
di bengkel, yang memang lebih tau oli mana yang bagus untuk merk motor
tertentu. Penggunaan oleh teman juga biasanya menjadi faktor pendorong.
b. Cat
rumah karena biasanya dalam membeli cat rumah konsumen akan dipengaruhi
oleh pendapat orang lain. Individu cenderung akan bertanya pendapat orang lain
mengenai cat warna dan merk apa yang bagus.
c. Mesin
cuci karena mesin cuci merupakan barang elektronik yang cukup mahal sehingga
konsumen selektiv dalam pemilihan merk mesin cuci. Banyak pengaruh individu
untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli oleh konsumen karena kualitas sangat
berpengaruh terhadap penentuan pembelian.
d. Handphone karena handphone merupakan produk
yang memiliki banyak tipe dan tentunya masing masing orang memiliki tipe
kesukaannya masing-masing. Namun beberapa konsumen biasnya membeli handphone
yang memang sedang banyak digunakan oleh orang, misalnya jenis handphone apa
yang banyak digunakan oleh teman bermain, rekan kerja, keluarga. Hal ini tentu
akan menjadi pengaruh suatu individu dalam memutuskan handphone apa yang akan
dibeli. Begitupun dengan merk, biasanya merk tertentu juga menjadi acuan bagi
individu, seperti merk apa yang sedang banyak dibeli oleh orang disekitar
individu itu sendri.
e. Kamera
digital karena memang kebanyakan membeli karena memang atas sugesti seseorang
terhadap suatu merk tersebut. Bisa dari teman dekat, keluarga, atau mungkin
dari penjual. Jadi berdasarkan informasi yang konsumen dapat dari orang-orang
mengenai keunggulan produk tersebut, atau memang banyak dari orang disekitar
konsumen yang memakai produk tersebut membuat konsumen percaya bahwa produk itu
memang bagus dan akahirnya membelinya.
f.
Minuman
ringan dan sabun pembersih muka dan karpet tidak termasuk, karena produk-produk
tersebut merupakan produk yang dapat dirasakan manfaatnya secara pribadi
langsung. Jadi sesuai dengan apa yang dirasakan oleh individu masing-masing.
Untuk minuman jika memang individu nya tidak menyukai, maka individu cenderung
akan membeli produk yang lain. Meskipun teman atau keluarga menyukain minuman
tersebut. Begitu juga dengan pembersih muka, jika pembersih muka cocok bagi
konsumen maka konsumen akan membeli tanpa pertimbangan apakah orang terdekatnya
beli merk tersebut atau tidak. Begitupun jika ternyata pembersih muka tersebut
tidak cocok dan malah berddampak negatif bagi individu itu sendiri, maka
konsumen akan langsung memberhentikan pemakaian dan memilih produk lain
walaupun orang sekitarnya banyak yang memakai produk tersebut. Begitupun dengan
karpet, individu dalam pembelian karpet cenderung lebih mengikuti selera
pribadi individu itu sediri bukan saran dari orang lain.
D. KELUARGA DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi
tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi
pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai
organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah
dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga.
Haverty
mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam analisis seperti ini :
1. Fungsi Produksi Rumah Tangga
1. Fungsi Produksi Rumah Tangga
2.
Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
3.
Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya
Studi
tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah
penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya
keluarga timbul karena dua alasan :
- BANYAK PRODUK YANG DIBELI OLEH KONSUMEN GANDA YANG BERTINDAK SEBAGAI UNIT KELUARGA.
Rumah
adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, mungkin dengan melibatkan
anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli
oleh keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat
dalam berbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang
bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat.
Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli
berbagai barang rumah tangga, busana, dan bahan makanan.
- KETIKA PEMBELIAN DIBUAT OLEH INDIVIDU, KEPUTUSAN PEMBELIAN INDIVIDU BERSANGKUTAN MUNGKIN SANGAT DIPENGARUHI OLEH ANGGOTA LAIN. DALAM KELUARGANYA.
Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga
mungkin bertindak sebagai individu di pasar swalayan, tetapi dipengaruhi oleh
preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin
menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek
mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga
dalam keputusan konsumen tersebut benar-benar meresap.
a.
Penentu
Keputusan Pembelian Pada Suatu Keluarga
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di
dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural
yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling
menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus
perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen
dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat
keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang
dijelaskan sebagai berikut :
- Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan
konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan
atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan
uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
- Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku
pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan
dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
- Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku
pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana
konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya,
apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam
melakukan proses pembelian.
- Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan
konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya
ingin dibeli.
BAB III
KESIMPULAN
Keputusan pembelian konsumen juga
dipengaruhi oleh pengaruh pribadi atau pengaruh dari individu lain. Individu
lain yang dimaksud adalah teman dekat, keluarga, pacar atau yang lain. Hal ini
bisa menjadi pengaruh besar yang mendorong konsumen untuk membeli suatu produk.
Selain itu, merk dari suatu produk juga mempengaruhi. Misalnya saja untuk
produk handphone, dalam pembelian handphone konsumen pasti mendapatkan pengaruh
dari orang lain. Selain itu merk juga pasti mempengaruhi pembelian produk yang
dilakukan oleh konsumen.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://reval004.blogspot.com/2013/10/definisi-individukeluarga-dan-mayarakat_1149.html
- http://donprams.blogspot.com/2013/11/kelompok-referensi.html
- http://rizkiekapuspita.blogspot.com/2013/12/perilaku-konsumen-minggu10-dinamika.html
- http://yurisadewi.blogspot.com/2012/12/perilaku-konsumen-pengaruh-keluarga-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar